Kangtiar.blogspot.com-Sejak peritiwa Gunung Merapi batuk dan hendak meletus tahun 2006, nama Mbah Maridjan semakin terkenal. Lalu, siapakah sebenarnya sosok Mbah Maridjan, mungkin banyak kalangan belum mengetahui tokoh fenomenal ini. Mbah Maridjan memiliki nama asli Mas Penewu Suraksohargo. Pria yang menjadi bintang iklan sebuah produk minuman berenergi ini lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman pada tahun 1927.
Selamat jalan Mbah Maridjan, Salah satu korban letusan gunung Merapi didugu kuat adalah beliau
Ia merupakan seorang juru kunci Gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Setiap Gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi. Sebelumnya, ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci, ia sandang sejak tahun 1982.
Tempat tinggal Mbah Maridjan dalam kenangan
Mbah Maridjan mempunyai tiga anak di antaranya, Mbah Ajungan, Raden Ayu Surjuna, dan Raden Ayu Murjana. Anak pertama Mbah Maridjan, Mbah Ajungan menjadi penasihat presiden Sukarno tahun 1968-1969, kemudian menjadi wali Mangkunagara VIII tahun 1974-1987.
Mbah Marijan, juru kunci Gunung Merapi saat berada di rumahnya di kaki Gunung Merapi tepatnya di Dusun Kinah Rejo Desa Umbul Harjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.
Awal minggu ini aktifitas Gunung Merapi yang beberapa hari terakhir menunjukan peningkatan semakin aktif dan mencapai puncak paling aktif setelah 4 tahun pasca letusan tahun 2006 lalu, Selasa 26 Oktober kemarin Gunung yang terletak di sebelah utara Yogyakarta tersebut memakan korban jiwa, dan salah satunya diduga keras adalah Mbah Maridjan karena pasca penduduk mengungsi hingga kini Mbah maridjan hilang bak ditelan bumi.
Jenasah dengan posisi bersujud ini diduga adalah mbah Maridjan
“Satu dari 4 jenazah yang belum teridentifikasi, diduga Mbah Maridjan. Ini didasarkan pada ciri-ciri seperti, dia mengenakan sarung, baju batik, dan ditemukan di rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinah Rejo (Desa Umbul Harjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta),” kata Heru di RS Sardjito, Rabu (27/10/2010). Meski demikian, pihak rumah sakit harus lebih dahulu melakukan indetifikasi dan tes DNA untuk memastikan bahwa mayat dengan posisi bersujud itu adalah Mbah Maridjan.
Kalau benar beliau sudah tiada dan menjadi salah satu korban letusan Merapi, semoga saja amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Esa, dan segala kesalahan serta dosanya diampuni Tuhan. Selamat jalan Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan dalam kenangan bersama Yusuf Kalla saat masih menjabat Wapres |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar