VIVAnews - Sejumlah daerah di sekitar Gunung Merapi kini tidak lagi merasakan hujan abu vulkanik, tetapi hujan pasir.
Pantauan VIVAnews.com, hujan pasir sudah terasa di wilayah Magelang, Jawa Tengah, Kamis 4 November 2010. Dua kecamatan di Magelang, yakni Salam dan Muntilan termasuk yang mendapat hujan pasir dengan intensitas tinggi.
Hujan pasir sangat terasa di dua kecamatan ini. Kondisi diperparah dengan matinya listrik di dua kecamatan itu sejak siang hingga malam ini.
Berbeda dengan hujan abu, partikel pasir yang berukuran lebih besar itu sangat terasa di tubuh apalagi saat mengendarai sepeda motor. Belum lagi suara partikel pasir yang lebih keras dari abu.
Tidak hanya itu, hujan pasir juga membuat ruas Jalan Raya Magelang-Yogyakarta menjadi licin. Padahal, ruas jalan utama ini memiliki volume arus kendaraan yang tinggi. Pantauan VIVAnews.com, sepeda motor ramai bersliweran di jalan ini.
Hujan pasir juga terasa di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) sejak petang tadi hingga malam ini. "Tadi sore lebih banyak pasirnya. Tapi saat ini sudah agak mereda," kata mahasiswa elektro UGM, Muhammad Alfi, kepada VIVAnews.com.
Hal senada disampaikan Harry Dharmawan warga Sinduhardjo, Ngaglik, Sleman, DIY. Menurut Harry, hujan pasir terjadi bersamaan dengan hujan abu dan air di lokasi ini. "Bau sulfur juga merebak. Memang hujan pasir tak parah, tapi sangat terasa," kata Harry yang tinggal di Jalan Kaliurang kilometer 7.
Laporan: Fajar Sodiq l DIY
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar