Maraknya kuis-kuis di televisi yg menggunakan layanan sms premium untuk program yang seolah olah lelang, dinilai pembodohan terhadap masyarakat. Hal itu karena konsep lelang kuis berbeda dengan konsep lelang sesungguhnya.
"Pada konsep lelang, barang dijual dengan harga tertinggi atau terendah. Dalam kuis SMS premium tersebut sesungguhnya penawaran yang disampaikan pengikut lelang hanya bersifat basa-basi. Yang terjadi sesungguhnya justru jumlah SMS terkirimlah yang dipertaruhkan," kata anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Heru Sutadi, Kamis (4/11/2010).
Dikatakan Heru, harga smartphone yang dibandrol Rp5 jutaan, misalnya, meski dengan tawaran Rp1, dengan banyaknya orang yang berkirim sms untuk melakukan lelang maka uang yang didapat oleh sang penyelenggara lelang jumlahnya akan lebih banyak hingga berkali lipat, ketimbang harga smartphone itu sendiri.
"BRTI akan menanyakan ke departemen sosial mengenai hal ini, mengingat undian gratis berhadiah tersebut ternyata tidak mencantumkan nomor izin departemen sosial," kata Heru.
"BRTI juga akan bekoordinasi dengan KPI untuk penghentian program tersebut di televisi," tandas Heru.
Belakangan ini kuis berkedok lelang memang cukup marak ditayangkan di televisi. Bahkan meski ditayangkan di stasiun televisi yang berbeda, jam-nya pun hampir bersamaan, biasanya tengah malam, mengesankan minat dan persaingan yang cukup marak dalam pasar kuis lelang ini.
Produk yang dilelang kebanyakan adalah gadget-gadget keluaran terbaru, seperti Blackberry, iPhone, ponsel Android, hingga iPad. Harga asli gadget-gadget tersebut memang dikisaran Rp5 jutaan. Saat dilelang, harganya sangat murah, bahkan hingga mulai Rp1 hingga sekira Rp20 ribu saja.
Parahnya lagi, agar kemasannya lebih menarik, kuis-kuis lelang itu menampilkan wanita-wanita berpakaian seksi sebagai host-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar