Sebuah Alquran Berusia 200 Tahun Peninggalan Raja Pengging yang ditulis tangan oleh keturunan Raja Pengging dari Jawa Tengah masih tersimpan rapi di rumah salah seorang warga di Situbondo, Jawa Timur.
Kitab Suci yang ditulis menggunakan tinta di atas daun lontar itu, sekarang hanya dibaca pemiliknya saat momen besar keagamaan seperti Ramadan. Namun terkadang pemilik juga membukanya pada malam Jumat.
Alquran kuno berukuran sekira 30x45 sentimeter milik Sugiarto Heruatmo, warga Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo, itu dikeluarkan dari kotak penyimpanannya pada Ramadan.
Heru mengaku merawatnya hanya dengan menutup dengan kain dan menaruhnya dalam lemari kuno.
Konon, saat menulis ayat-ayat Alquran itu, sang penulis berpuasa dan dikerjakan hingga satu tahun lamanya.
Saat Ramadan seperti sekarang ini, Heru selalu memakai kitab untuk tadarus di masjid desanya.[kangtiar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar